TUGAS MANDIRI 04:ENNO TRI FARELIANO E28
Judul:
Merajut Kebersamaan di Kampung Pondok Bahar:
Harmoni Warga di Tengah Perbedaan
Lokasi:Kampung Pondok Bahar
---
a. Pendahuluan
Saya melakukan observasi di Kampung pondok bahar, sebuah lingkungan tempat saya tinggal di pinggiran Kota Tangerang. Saya memilih lokasi ini karena kampung ini cukup beragam, dihuni oleh warga dari berbagai daerah asal seperti Jawa, Sunda, Betawi, dan batak, serta memiliki latar belakang agama dan pekerjaan yang berbeda. Tujuan observasi ini adalah untuk memahami bagaimana interaksi sosial di tingkat masyarakat kecil dapat mencerminkan praktik integrasi nasional, yaitu proses penyatuan berbagai perbedaan sosial, budaya, dan agama ke dalam satu kesatuan bangsa yang harmonis.
b. Temuan Observasi
Selama dua minggu pengamatan, saya melihat adanya kerja sama yang kuat antarwarga, terutama dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan dan memperbaiki pos ronda. Warga dari berbagai latar belakang ikut serta tanpa memandang status sosial. Misalnya, Pak Anton yang berprofesi sebagai pedagang bekerja berdampingan dengan Pak Rahmat yang seorang pensiunan guru. Suasana kebersamaan ini memperlihatkan nilai gotong royong sebagai kearifan lokal yang masih hidup dan menjadi perekat sosial.
Selain itu, pada perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, panitia mengundang seluruh warga, termasuk non-Muslim, untuk hadir dan menikmati hidangan bersama. Beberapa warga Kristen bahkan membantu menyiapkan konsumsi. Hal ini menunjukkan adanya toleransi dan rasa saling menghormati antarumat beragama. Namun, di sisi lain, saya juga menemukan potensi ketegangan kecil di grup WhatsApp warga. Salah satu anggota pernah mengunggah komentar yang bernuansa SARA terkait cara berpakaian remaja perempuan, yang kemudian menimbulkan perdebatan cukup panas sebelum akhirnya dimediasi oleh ketua RT.
c. Analisis
Fenomena yang saya amati menggambarkan dua sisi dinamika integrasi nasional di tingkat lokal. Praktik gotong royong dan perayaan lintas agama mencerminkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika, di mana perbedaan justru menjadi kekuatan dalam memperkuat persatuan. Menurut teori integrasi nasional, kohesi sosial terbentuk ketika masyarakat memiliki rasa saling percaya (trust), saling menghormati, dan kesadaran akan tujuan bersama sebagai warga negara Indonesia. Hal ini terlihat jelas dalam solidaritas warga Kampung Sukamaju.
Sementara itu, ketegangan di ruang digital menunjukkan tantangan baru dalam proses integrasi, yaitu lemahnya kontrol sosial dan etika komunikasi di media sosial. Akar permasalahannya dapat ditelusuri dari perbedaan cara pandang, tingkat pendidikan, dan pemahaman agama, yang tidak diimbangi kemampuan komunikasi antarbudaya. Jika tidak dikelola, perbedaan tersebut bisa berkembang menjadi konflik sosial yang mengikis rasa kebersamaan.
d. Refleksi Diri & Pembelajaran
Dari observasi ini, saya belajar bahwa persatuan tidak terjadi secara otomatis, melainkan perlu dipelihara melalui interaksi yang terbuka dan saling menghargai. Saya juga menyadari bahwa sebagai generasi muda, saya memiliki peran penting dalam menjaga keharmonisan sosial, misalnya dengan menjadi penengah dalam perdebatan digital, menyebarkan informasi positif, serta aktif dalam kegiatan sosial yang melibatkan berbagai kelompok warga.
Saya juga memahami bahwa empati dan komunikasi yang baik merupakan kunci utama integrasi sosial di era digital. Tanpa kemampuan ini, perbedaan kecil dapat dengan mudah disalahartikan dan menimbulkan jarak antarwarga.
e. Kesimpulan & Rekomendasi
Observasi di Kampung Sukamaju menunjukkan bahwa nilai gotong royong, toleransi, dan komunikasi terbuka adalah pilar penting dalam menjaga integrasi nasional di tingkat lokal. Namun, tantangan di ruang digital perlu diantisipasi agar tidak mengganggu keharmonisan sosial.
Sebagai rekomendasi, saya mengusulkan dua hal:
Pelatihan literasi digital warga agar mampu berkomunikasi secara etis di grup online.
Penyelenggaraan kegiatan lintas agama dan budaya secara rutin, seperti lomba 17 Agustus atau buka puasa bersama, untuk memperkuat rasa kebersamaan.
Komentar
Posting Komentar